Cimetidine adalah obat resep yang digunakan untuk mengatasi kondisi akibat gangguan produksi asam lambung yang berlebihan. Obat ini biasa diresepkan untuk penderita tukak lambung dan usus, maag, gastritis, duodenitis, sindrom Zollinger-Ellison, refluks gastrosesofageal dan pendarahan saluran pencernaan bagian atas pada tukak.

Cimetidine merupakan anti histamin yang menghambat reseptor histamin H2 di lambung, oleh sebab itu obat ini termasuk dalam golongan histamin H2-receptor antagonist. Reseptor ini berperan terhadap produksi asam lambung.

Sekilas Tentang Obat Cimetidine

Jenis obatHistamin H2-receptor antagonist
GolonganObat resep
KegunaanMengatasi produksi asam lambung yang berlebih pada tukak lambung dan usus, maag, gastritis, duodenitis, sindrom Zollinger-Ellison, refluks gastrosesofageal dan pendarahan saluran pencernaan bagian atas pada tukak.
Dikonsumsi olehDewasa dan Anak-anak
Bentuk obatTablet, Sirup, Injeksi
Merek dagangCimetidine, Cimexol, Corsamet, Gastricon, Licomet, Nulcer, Ramet, Sanmetidin, Salestidin, Tidifar, Ulcusan, Ulsikur, Xepamet.

cimetidine

Mekanisme Kerja Cimetidine

Cimetidine adalah obat golongan antagonis reseptor-H2 yang menghambat produksi asam lambung dengan cara berkompetisi secara reversibel dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 di membran basolateral sel-sel parietal pada lambung. Penghambatan terhadap reseptor H2 menyebabkan produksi asam lambung menurun baik dalam kondisi istirahat maupun adanya rangsangan oleh makanan.

Efek obat golongan antagonis reseptor H2 yang paling besar adalah pada sekresi asam lambung basal, namun juga mempengaruhi produksi asam yang distimulasi oleh makanan, gastrin dan hipoglikemia, walaupun dengan efek yang lebuh kecil. Oleh sebab itu, obat golongan antagonis reseptor H2 lebih efektif menekan produksi asam di malam hari, dimana aktivitas utama sel parietal basal lebih dominan.

Indikasi dan Kegunaan

Cimetidine obat apa? Cimetidine diindikasikan untuk mengatasi gangguan produksi asam lambung yang berlebih pada kondisi:

  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) yaitu iritasi dan rasa terbakar dada dan kerongkongan akibat kelebihan dan naiknya asam lambung ke area kerongkongan.
  • Tukak lambung dan tukak usus duabelas jari.
  • Erosi esophagitis.
  • Pendarahan saluran pencernaan bagian atas pada tukak.
  • Sindrom zollinger ellison yaitu penyakit langka karena adanya tumor pankreas atau usus duabelas jari yang mampu melepaskan hormon sehinggameningkatkan sekresi asam lambung.
  • Penyakit maag. Cimetidine bekerja lebih baik daripada antasida karena efektivitasnya lebih tinggi dan durasinya lebih lama.

Kontraindikasi

Harap perhatikan! Tidak semua orang aman menggunakan cimetidine, ada beberapa kondisi orang yang tidak direkomendasikan untuk mengkonsumsi obat ini, diantaranya adalah:

  • Pasien yang memiliki hipersensitivitas dan alergi terhada cimetidine atau obat-obatan golongan antagonis reseptor H2 lainnya.

Dosis Cimetidine dan Cara Pemakaian

Cimetidin tersedia dalam bentuk tablet, sirup dan injeksi

Penyakit Dosis
Tukak lambung400 mg 2 kali sehari
Refluks asam400 mg 2 kali sehari
Tukak usus halus800 mg satu kali sehari diberikan di malam hari. Apabila kurang efektif dibagi menjadi 200 mg pada pagi dan siang hari dan 400 mg pada malam hari. Jika masih juga belum efektif ditingkatkan menjadi 400 mg 4 kali sehari.
Gangguan pencernaan lain200 mg 4 kali sehari

Efek Samping Cimetidine

Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, cimetidine juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi diantaranya:

  • Mengantuk, pusing, sakit kepala, agitasi, psikosis, depresl, cemas, dan halusinasi.
  • Gangguan kardiovaskular diantaranya takikardia, bradikardia, dan hipotensi.
  • Efek pada kinjal berupa peningkatan serum kreatinin dan retensi urin
  • Gangguan pada darah meliputi penurunan jumlah sel darah putjh, agtanukisitosis, Irombosilopenia, dan anemia aplasik.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat cimetidine, perhatikan hal-hal berikut:

  • Pemakaian harus segera dihentikan jika muncul gejala alergi di luar efek samping normal seperti gatal dan ruam, sakit tenggorokan, dan sesak nafas.
  • Ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini karena diketahui ikut terbawa dalam ASI meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit dan mudah terdegradasi pada asam.
  • Anak-anak dengan usia di bawah 16 tahun tidak dianjurkan mengonsumsi cimetidine kecual atas pertimbangan medis tertentu.
  • Pemberian pada pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati dan ginjal harus dilakukan dengan hati-hati.
  • Cimetidine dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, dan gangguan keseimbangan. Selama mengonsumsi obat ini sebaiknya menghindari kegiatan berkemudi atau mengoperasikan mesin.
  • Harap berhati-hati dan segera berkonsultasi pada dokter jika gangguan pencernaan menjadi semakin parah seperti muntah, penurunan berat badan, pendarahan (terlihat pada feses), dan konstipasi.